bahagialah

pergilah..
di gunung aku akan tetap mengingatmu
meski mungkin tidak ada lagi
edelweiss dan bunga belerang
untuk dibawa pulang

(lagian, kau tidak pernah tertarik kan?)
(karena kembaliku utuh telah cukup bagimu :))

selamat menanti hidup baru.
bahagialah..

~ by ahmad nadhif on July 21, 2008.

3 Responses to “bahagialah”

  1. kita kan merelakannya mendaki
    sambil menanti kita dan datangnya purnama
    kemudian dia berbagi kabut dan embun
    menjadi bekal kita di perjalanan
    menatap kita dengan bahagia
    seperti sekarang kita padanya

    selamanya,
    bahagialah…

    >> saya terima barternya. sah! šŸ˜€

  2. Ciee…gitu ya kalo orang lagi “latihan”? Hi3

    >> silahkan ngeledekin sepuasnya, sebelum anda diledek orang. šŸ˜€

  3. habis mendaki to pak? :mrgreen:

    >> iya, daf. tp udah lama.. šŸ™‚

Leave a reply to dafhy Cancel reply